Artikel : Budak Air di National Geographic Indonesia edisi April 2010. Air, sebuah permata dalam kehidupan. Sebuah daerah dengan kondisi geografis yang sangat ekstrim akan ketersediaan air seperti di Etiopia, Kenya dan belahan dunia lain, air merupakan permata bagi kehidupan manusia.
Sebuah perjuangan untuk mendapatkan air. Para perempuan berjalan jauh puluhan kilometer menaiki tebing menuruni lembah menuju ke sumber air. Sumber segala kehidupan diatasnya.
Ketamakan manusia memang banyak menyebabkan krisis air bersih di seluruh daratan di dunia. Mulai dari penggundulan hutan, banyaknya lahan resapan air yang seharusnya terbuka tapi dibangun hutan-hutan beton, sampai dengan perilaku manusia yang tidak mau menghemat air.
Indonesia sebagai negara tropis yang kaya akan air, tidak menutup kemungkinan akan menjadi negara yang mengalami krisis air, jika semua pihak mulai dari pemerintahan sampai dengan masyarakat tidak peduli akan lingkungan.
Semoga kita selalu peduli akan lingkungan di sekitar kita.
Jumat, 23 April 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Kembali Ku Menulis - Bagian 1 - Rembangan Royal Resort and Spa
Sudah lama aku tidak menulis sesuatu ataupun memposting foto indahnya alam ini. Saat ini ketika tersedia waktu untuk sekedar menulis cerita...
-
Desa Sucopangepok Kecematan Jelbuk, sebuah desa dengan kedamaian di antara hijau hutan dan sawah. Desa Sucopangepok adalah sebuah desa yang...
-
Seekor kupu-kupu mempunyai perjalan hidup yang panjang Bahkan mungkin menyakitkan Berawal dari seekor ulat Berlanjut dengan puasa tanpa maka...
-
Tetap di kotaku tercinta Jember. Perkembangan jaman membuat perubahan – perubahan dalam karya seni. Baik seni lukis, gerak, teater dan seni ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar