Kopi sebuah tanaman yang berasal dari daratan benua Afrika sebagai makanan biasa yang berguna menambah energi. Kopi memulai merambah dunia melalui para pedagang Arab yang mengolahnya menjadi minuman. Seiring berkembangnya agama islam kopi mulai merambah dataran eropa, mediterania, india. Kopi masuk di Indonesia melalui penjajah Belanda yang di kembangkan secara besar-besaran di Indonesia. Sedangkan kopi datang ke dataran Brazil dengan berbagai intrik sehingga sampai Brazil mendapatkan bibit kopi dan di kembangkan secara besar-besaran seperti halnya di Indonesia, mungkin itu sekelumit sejarah kopi. ( Wikipedia, berbagai sumber ).
Rasa dari kopi akan tidak sama di setiap daerah. Indonesia dengan
kekayaan alam yang melimpah dan kultur tanah yang berbeda-beda
menciptakan aroma kopi yang berbeda di setiap daerah.
Kopi gayo
dari Aceh, kopi Toraja, Kopi Bali, Kopi Sidikalang, Kopi Flores, Kopi
Malabar, Kopi Gunung Ijen dan masih banyak lagi varietas kopi di
Indonesia yang melalang buana di Dunia Internasional menjadi kopi nomor
satu.
Jember dengan kontur tanah yang berbukit-bukit, gunung dan dataran tinggi tumbuhan kopi tumbuh subur di kota ini. Bahkan kopi di Jember memiliki aroma yang khas. Dengan adanya Pusat Penelitian Kopi dan Kakau di Jember menghasilkan kopi dengan kualitas nomor 1, bahkan diakui oleh dunia internasional. Kopi yang tumbuh di Jember adalah kopi Arabika dan Robusta.
Bahkan kopi termahal di dunia atau kopi luwak menjadi kopi primadona di Jember. Kopi yang berasal dari kotoran luwak liar memiliki nilai jual yang paling tinggi.
Pengolahan kopi merupakan suatu cerita yang panjang, mulai dari pemanenan dengan melibatkan pekerja yang terlatih memilih biji kopi terbaik dan masak. Pemisahan biji kopi dengan cangkang atau kulit luarnya dengan metode pengeringan sinar matahari lansung atau menggunakan mesin penggilingan, tetapi dengan metode pengeringan dengan matahari tetap di pertahankan karena disini terjadi proses kimia di biji kopi tersebut dan menentukan cita rasa kopi setelah jadi bubuk. Selanjutnya adalah proses pemanggangan yang mempengaruhi warna, rasa dan aroma kopi. Saat ini pemanggangan sudah menggunakan mesin canggih sehingga kematangan biji kopi merata. Tetapi jika kita masuk ke desa-desa akan menemukan kopi buatan penduduk setempat yang dipanggang menggunakan kayu dan peralatan sederhana, akan memberikan aroma dan rasa tersendiri dari kopi tersebut. Selanjutnya adalah proses penggilingan dengan mesin, alat penggilingan sederhana, deplokan, atau menggunakan coffee maker canggih yang akan menyajikan kopi dengan cita rasa capucino, black coffee, dan lain-lain.
Setelah proses penggilingan maka proses selanjutnya adalah perebusan atau penyajian kopi sendiri. Dengan coffee maker canggih akan di peroleh ukuran tepat untuk menciptakan minuman kopi asli atau olahan dengan krimer atau susu. Tetapi seni perebusan kopi tradisional masih menjadi primdona para pecinta kopi, campuran air panas, susu, gula dan kopi akan membentuk suatu minuman hangat yang khas. Bahkan kopi Joss di yogyakarta memberikan aroma lain dari kopi karena menggunakan campuran arang yang membara dimasukkan ke dalam gelas kopi.
Kopi suatu sajian unik dari benua afrika untuk dunia....
Foto conceptualy : classic coffee maker
Location : Corakna Cafe Jember
Asus zenfone 5
Pixelmaster : depth of field
Photogrid
Jumat, 27 Februari 2015
Langganan:
Postingan (Atom)
Kembali Ku Menulis - Bagian 1 - Rembangan Royal Resort and Spa
Sudah lama aku tidak menulis sesuatu ataupun memposting foto indahnya alam ini. Saat ini ketika tersedia waktu untuk sekedar menulis cerita...
-
Seekor kupu-kupu mempunyai perjalan hidup yang panjang Bahkan mungkin menyakitkan Berawal dari seekor ulat Berlanjut dengan puasa tanpa maka...
-
Alam memang menyimpan sejuta pesona, mulai awan gemintang sampai dasar samudra. Indonesia salah satu negara dengan sejuta pesona itu mencob...
-
Desa Sucopangepok Kecematan Jelbuk, sebuah desa dengan kedamaian di antara hijau hutan dan sawah. Desa Sucopangepok adalah sebuah desa yang...