Rabu, 04 Juni 2008

Tindakan Anarkis Atas Nama Agama


Setiap tanggal 1 Juni di peringati hari lahirnya Pancasila, yang bukan merupakan hari - hari besar di Indonesia. Pada hari Minggu tanggal 1 Juni 2008 masyarakat Indonesia berinisiatif untuk merayakan hari lahirnya Pancasila tersebut. Dengan adanya peringatan ini diharapkan menumbuhkan rasa nasionalisme ada masyarakat Indonesia yang saat ini sedikit memudar. Pada saat itu di Jakarta banyak elemen masyarakat merayakan hari lahirnya Pancasila, dan juga banyak pula elemen masyarakat yang berdemo. Banyak demo yang diusung mulai dari turunkan BBM yang tidak akan turu, demo anti korupsi, dan masih banyak lagi. Ada salah satu demo yang diusung oleh suatu aliansi yang meneriakkan adanya kebebesan beragama di Indonesia.

Pada awalnya demo belum berjalan dan masih berkumpul di Monas Jakarta masa bergabung di Monas dan tiba ada salah satu kelompok masyarakat yang berartribut FPI menyerang dengan membabi buta pada masa yang mendukung kebebasan beragama tersebut. Dan terjadilah insiden berdarah 1 Juni 2008 di Monas Jakarta.

Akibat insiden ini banyak elemen masyarakat, bahkan orang nomor 1 di Indonesia mengecam tindakan FPI tersebut kelewat " ANARKIS ".

Banyak elemen masyarakat meminta untuk membubarkan FPI yang notabene selalu main kasar dalam setiap menyelesaikan masalah, dan mereka selalu beralasan Jihat atas nama agama.

Sebagai orang islam penulis merasa sangat prihatin atas kejadian anarkis yang mengatasnamakan agama yang terjadi di Indonesia. Kenapa orang Indonesia cepat berbuat anarkis, marah, emosi dan menangsendiri. Mulai demo mahasiswa, demo masalah Islam, sampai pemilihan pemimpin daerah.

Mari kita selalu sabar dalam menghadapi semua hal, berserah diri kepada Tuhan, dan selalu saling menghargai.
Foto diatas diambil di depan Masjid Jami' Al-Baitul Amin Jember, pada tanggal 3 Juni 2008.

5 komentar:

Anonim mengatakan...

Assalaamu'alaikum,
Tanpa hendak memihak, FPI maupun AKKBB, yang kekerasan maupun yang memperingati ultah-nya Pancasila, yang jelas yahudi masuk ke dalam urat nadi dan ikut ke dalam aliran darah kita dengan cara yang suangat wualus pol. Hingga kita sendiripun tidak akan pernah merasa dan tahu bahwa kita sudah dan sedang di yahudikan. Ini hanya mau mengingatkan saja lho mas. Tau nggak mas, bahwa ada 2 kota yang memiliki kounitas yahudi terbesar di Indonesia. Jawa Timur (Surabaya) & Sulawesi Utara (Menado). Coba cek google (komunitas yahudi di indonesia), dan saat ini mereka sedang berjuang agar agama/kaum mereka dapat diakui secara legal di Indonesia. Yaakov Baruch satu rabi yang banyak bersuara untuk yahudi di indonesia. Selamat menikmati artikel-artikel yang ada tentang mereka. Maaf kalo di sini aku ambek sampeyan berbeda pendapat, atau bahkan kekhawatiran antara aku & sampeyan berbeda.
Wasalam

Rudi B. Prakoso mengatakan...

Perbedaan adalah warna, tapi kita harus bijak dalam mengolah warna itu.

Unknown mengatakan...

Shalom Alechem

Perkenalkan nama saya Rabbi Yaakov Baruch, saya terkejut membaca blog ini, apalagi soal tanggpan "andri berkata..." apa yang anda sampaikan adalah fitnah, dan sebagai seorang muslim anda melakukan kekejian dan dosa, perlu saya jelaskan bahwa TIDAK ada niat atau tujuan dari saya atau Jewish Community, untuk "men-Yahudikan" Indonesia, apa yang saya perjuangkan hanya soal "toleransi" dari umat beragama lainnya, sebab dalam keyakinan kami, TIDAK ada dasar untuk "berdakwa" atau menyebarkan agama Yahudi. dalam keyakinan kami, hanya orang Yahudi yang bisa menjalani agama Yudaisme. non-jewish tidak bisa masuk kedalam agama Yudaism. sekedar info sudah dari ratusan tahun lalu Jewish Community datang ke Indonesia, dengan maksud baik seperti berdagang dll, hanya saja kami tidak menyiarkan agama sehingga kami tidak mencari pengikut2. sebab dalam agama Yudaisme kami DILARANG keras untuk mengajar / membicarakan soal Taurat dengan agama lain. saya harap sebelum mempost komentar agar bisa dicek dulu kebenarannya.

Alechem Shalom.

Iqbal mengatakan...

Salam... Shalom...

Kalau menurut pendapat saya pribadi, sebenarnya masih banyak orang yang tidak memahami perbedaan Yahudi dan Zionist. Intinya, Yahudi adalah sebagai bentuk keimanan/kepercayaan yang vertikal keatas (Tuhan) sedangkan Zionist adalah bentuk lain dari praktik politik (lebih bertujuan pada pembentukan dan terbentuknya negara Israel). Tidak semua orang yang beragama Yahudi mendukung gerakan Zionisme dan tidak semua anggota Zionist adalah pemeluk agama Yahudi. Satu hal lagi, setahu saya agama Yahudi bukan merupakan agama misi (misi menyebarkan kepercayaan Yahudi kepada non-Yahudi), bila dilihat dari sejarahnya, agama ini diperuntukan bagi 12 suku Israel yang dipimpin oleh nabi Musa.

Semoga pendapat saya ini dapat bermanfaat

Anonim mengatakan...

jangan percaya dengan yahudi, bagaimana mungkin anda mempercayai keturunan babi dan monyet???

Kembali Ku Menulis - Bagian 1 - Rembangan Royal Resort and Spa

Sudah lama aku tidak menulis sesuatu ataupun memposting foto indahnya alam ini. Saat ini ketika tersedia waktu untuk sekedar menulis cerita...