Nah itu masalahnya, lokasi puger tetap kotor dan kumuh, plus sampah dimana - mana belum lagi bau amis ikannya.
Andaikan puger memang dibuat Kampoeng Nelayan yang moderen, bersih, teratur, indah, aman, dan tertip pasti bisa menjadi wisata nelayan yang ok.
Apalagi ditambah dengan sarana dan prasarana yang bagus misalnya sepanjang sungai dan pantai dibuat pedestrian yang bagus, taman cafe-cafe dengan makan khas laut yang segar pasti bisa menjadi tempat pariwisata yang bagus.
Semoga menjadi kenyataan. Amin
Anonim mengatakan…
memang puger nampak kotor dan kumuh, namun disisi kekumuhannya menyimpan keindahan alam yang eksotis...........yaaaah, sayangnya juga belum di kelola dengan baik.tapi lumayanlah buat meregangkan otot mata yang kian jemu dari semerautnya pemandangan di kota sana........hehehe
Desa Sucopangepok Kecematan Jelbuk, sebuah desa dengan kedamaian di antara hijau hutan dan sawah. Desa Sucopangepok adalah sebuah desa yang terletak di Kecamatan Jelbuk di lereng gunung argopuro. Perjalanan diawali dari kota Jember menyusrui arah utara menuju ke Kabupaten Bondowoso.
Setelah melewati kawasan perkebunan di jalan raya Jember - Bondowoso terdapat sebuah jalan ke arah kiri. Jalan desa termasuk jalan yang halus dengan aspal hotmix dengan penerangan jalan. Terus berjalan kearah gunung jalan mulai menampakkkan andrenalinnya. Pemandangan gunung argopuro sudah didepan mata, kanan kiri jalan dihiasi aliran sungai dan persawahan dengan terasiring menyerupai daerah Ubud - Bali. Tetapi di Sucopangepok lebih landai,dan banyak batu-batu besar menghias areal persawahan terasiring. Dan yang paling berbeda adalah jalan, di Ubud - Bali jalan sangat halus dengan hotmix kualitas tinggi, tetapi di Sucopangepok jalan hotmix hanya sampai dengan jalan masuk desa, untuk daerah puncak tetap de…
Sebuah perjalanan mengantarkanku di kota Lumajang, berjalannan bersama temanku Indra membawaku ke sebuah tempat yang unik. Memang lokasi ini hanya sebauh pemakaman, tapi di pojok pemakaman tua ini terdapat bangunan - bangunan makam tua gaya Belanda dengan bangunan khas tempoe doeloe.
Aroma horor tercipta sejak masuk pintu gerbang pemakaman yang ditengah lokasi terdapat pohon beringin yang sudah berumur ratusan tahun.
Bangunan-bangunan makam tua mulai hancur termakan usia. Banyak semak dan pohon yang membuat semakin parah kerusakan makam tua ini. Andai pemerintah dan masyarakat berinisiatif untuk membersihkan, menjaga, dan melestarikan aset budaya makam tua ini, mungkin area makam tua ini bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi Kota Lumajang. (c) 2008 All picture by Rudi B. Prakoso
Waluh kuning Cucurbita moschata Waluh kuning dengan nama ilmiah Cucurbita moschata tidak hanya memiliki rasa enak setelah diolah menjadi beragam panganan tetapi juga memiliki nilai gizi dan manfaat kesehatan. Warna oranye waluh disebabkan karena kandungan β-karoten yang tinggi. β-karoten merupakan provitamin A yang terdapat dalam tanaman. Tubuh manusia memiliki kemampuan secara fisiologis mengubah sejumlah besar β-karoten ini menjadi vitamin A. Sedangkan vitamin C merupakan antioksidan dan diduga dapat menangkal berbagai jenis kanker akibat pembentukan radikal bebas. ( http://manifestftpunej.wordpress.com ) Foto - foto ini adalah bunga dari waluh kuning yang sedang mekar, dengan menggunakan teknik micro menghasil detail kelopak bunga sampai benang sari yang jatuh. Bebagai sudut indahnya warna bunga Waluh Kuning dengan detail bulu-bulu lembut di sekitar kelopak bunganya.
Credit post: (c) 2009 All picture by Rudi B. Prakoso Teks by Rudi B. Prakoso and http://manifestftpunej.wordpress.com L…
Komentar
Andaikan puger memang dibuat Kampoeng Nelayan yang moderen, bersih, teratur, indah, aman, dan tertip pasti bisa menjadi wisata nelayan yang ok.
Apalagi ditambah dengan sarana dan prasarana yang bagus misalnya sepanjang sungai dan pantai dibuat pedestrian yang bagus, taman cafe-cafe dengan makan khas laut yang segar pasti bisa menjadi tempat pariwisata yang bagus.
Semoga menjadi kenyataan. Amin